MataParlemen.id-Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan dukungan utuh dan komitmennya terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam pidato kebangsaan yang disampaikannya dalam Kongres PSI 2025 di Solo.
Dalam pidatonya yang disambut dengan sorak sorai ribuan kader, Jokowi menegaskan akan terlibat aktif dalam upaya membesarkan PSI.
“Saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu saya akan bekerja keras untuk PSI,” kata Jokowi, Sabtu (19/7/2025).
Pernyataan tersebut langsung disambut yel-yel dan tepuk tangan panjang dari peserta kongres. Dukungan Jokowi tidak disampaikan sekadar sebagai simbolik politik, tetapi juga dilandasi evaluasi dan arah strategis yang ia nilai telah dan akan dijalankan PSI ke depan.
Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti capaian PSI dalam dari pemilu 2019 ke Pemilu 2024 yang dinilai sebagai lompatan besar.
Dari sebelumnya tidak memiliki satupun jabatan eksekutif, PSI kini telah memiliki 18 kader yang menjabat sebagai kepala daerah—baik sebagai wakil gubernur, wali kota, bupati, maupun wakil bupati—dan 181 kader yang duduk di kursi DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Ia menilai jika pembenahan partai terus dilakukan, jumlah itu bisa meningkat tiga kali lipat pada Pemilu 2029.
Jokowi menekankan bahwa pengalaman dua kali ikut pemilu harus menjadi guru terbaik bagi PSI. Ia mendorong perombakan besar-besaran di internal partai sebagai respons terhadap tantangan dan hambatan yang dihadapi untuk pemilu 2029 mendatang.
“Semakin banyak kesulitan yang kita hadapi, semakin banyak hambatan yang kita hadapi Semakin banyak tantangan yang kita hadapi, kita akan semakin matang Dan kita tidak akan mengulang lagi kesalahan-kesalahan di 2019, di 2024 untuk nanti di 2029,” katanya.
Mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta itu meyakini PSI akan menjadi partai yang kuat dan besar.
“Saya masuk tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan partai besar. Tetapi jangan tergesa-gesa, ada step-step-nya. Belum di 2029, feeling saya akan mulai di 2034. Dengan catatan semuanya mestinya bekerja keras,” ucap Jokowi.
Optimisme Jokowi didasari dua hal. Pertama, PSI sudah memilih menjadi partai super terbuka yang memiliki makna saham partai dimiliki seluruh pengurus, anggota, dan kader.
“Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga, semua memiliki saham yang sama. Dengan ini mestinya seluruh anggota seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai karena memiliki rasa yang sama dalam kepemilikan partai,” kata dia.
Kedua, lanjut Jokowi, yang menandakan PSI akan menjadi partai yang besar, adalah penggunaan sistem e-voting atau voting online yang berarti satu anggota memiliki satu suara untuk memilih ketua umum (ketum) dalam Pemilu Raya.
Meski saat ini baru 84% dari peserta yang memberikan suara. Namun Jokowi percaya nantinya akan ada jutaan anggota PSI yang akan memberikan suara dalam Pemilu Raya.
“Saya melihat sebagai sebuah revolusi demokrasi. Ke depan semuanya akan ikut berpartisipasi, karena suaranya dihargai, partisipasinya dihargai, siapa pun yang ikut silakan. Itulah partai super terbuka dan pelaksanaan e-voting, tidak ada lagi yang namanya politik di belakang layar. Semuanya open, semuanya terbuka, semuanya transparan. Tidak ada lagi keputusan segelintir orang, yang ada keputusan untuk semua orang,” tandas Jokowi.
Selain dua hal di atas, Jokowi juga menyebut mengenai logo baru PSI, yakni gajah. Menurutnya gajah melambangkan ilmu pengetahuan. Sehingga PSI adalah partai yang cerdas dan beranggotakan kader yang cerdas.
“Gajah juga melambangkan selain ilmu pengetahuan juga kebijakan tetapi yang paling penting gajah itu kuat dan besar, karena itu saya akan full mendukung PSI,” tegasnya. (*)


