MataParlrmen.id-Jakarta-Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyampaikan kesaksian personal kepada kelompok disabilitas yang jarang ia ungkap ke publik.
Di hadapan komunitas penyandang Down Syndrome, adik Presiden Prabowo Subianto itu menceritakan bahwa salah satu cucunya, bernama Wira, lahir dengan Down Syndrome.
Pengalaman itu, kata dia, membuatnya semakin memahami perjuangan keluarga dan komunitas penyandang disabilitas intelektual.
“Cucu saya lahir dengan Down Syndrome. Cucu saya namanya Wira, dia mengalami Down Syndrome. Jadi ini saya kira semua peran serta saya dan keluarga saya itu sudah termasuk takdir dari Tuhan,” kata Hashim saat acara Hari Disabilitas Internasional oleh Partai Gerindra di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Ia menegaskan bahwa perjumpaannya dengan komunitas Down Syndrome bukan sesuatu yang tiba-tiba, tetapi perjalanan panjang yang kini terasa semakin personal.
“Saya sudah ikut perjuangan saudara-saudara sebelum cucu saya lahir. Tapi Tuhan Maha Kuasa, Tuhan sudah meramalkan dan sudah rencanakan ini. Dan saya kira itu agar saya lebih dekat lagi dengan perjuangan saudara-saudara. Saya bisa menghayati perjuangan saudara-saudara. Dan saya bisa merasakan kesulitan yang saudara-saudara hadapi,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hashim juga mengingat kembali masa-masa awal Partai Gerindra lolos ke DPR pada 2008.
Ia menyebut saat itu Gerindra masih dianggap partai kecil yang tidak diperhitungkan.
Namun sejak awal, katanya, Gerindra dibangun dengan misi melayani kelompok rentan dan tertinggal, seperti disabilitas.
“Kita didirikan untuk melayani yang tertindas, yang termiskin, yang tertinggal. Itu saya ingat, tahun 2008,” ucapnya.
Dengan pengalaman pribadi sebagai kakek dari anak Down Syndrome, Hashim menilai perjuangan komunitas ini bukan lagi sekadar isu sosial, melainkan panggilan hidup.
“Saya kira Tuhan mengajak saya ikut dalam perjuangan saudara-saudara,” ujarnya.
Hashim menegaskan komitmennya untuk tetap terlibat, baik sebagai bagian dari keluarga penyandang Down Syndrome maupun sebagai tokoh publik yang memiliki ruang advokasi.
Bangga Sama Partai Gerindra
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan apresiasi serta rasa bangga kepada Partai Gerindra, khususnya Hashim Djojohadikusumo, yang dinilainya konsisten memperjuangkan pemenuhan hak penyandang disabilitas sejak bertahun-tahun lalu.
Gus Ipul sapaan akrabnya menegaskan, perjuangan Gerindra dan komunitas disabilitas selama ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan kelompok rentan sebagai prioritas utama pembangunan nasional.
Ia menjelaskan, kerangka besar Asta Cita Presiden, yang menugaskan negara untuk memastikan kelompok paling rentan memperoleh perlindungan dan afirmasi.
Dalam konteks Kementerian Sosial (Kemensos), kelompok yang harus ‘dibela’ mencakup fakir miskin, lansia, perempuan korban kekerasan, anak-anak terlantar, hingga penyandang disabilitas.Gus Ipul melanjutkan,
Pemerintah kini bergerak lebih sistematis melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagaimana diamanatkan dalam Inpres 4/2025, sehingga intervensi sosial dapat lebih tepat sasaran.
Kemensos juga memulai penerbitan Kartu Registrasi Penyandang Disabilitas yang terintegrasi dengan identitas nasional, dengan lebih dari satu juta kartu telah diterbitkan.
“Ekosistem inklusif tidak bisa dibangun oleh pemerintah saja. Ia menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu pilar penting karena turut mengawal lahirnya UU Penyandang Disabilitas tahun 2016 serta berkontribusi besar dalam mendorong penyediaan kesempatan kerja dan aksesibilitas di berbagai sektor,” kata Gus Ipul. Ia juga memberikan apresiasi kepada 25 organisasi disabilitas yang hadir, sekaligus memuji aksi solidaritas mereka yang berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp200 juta untuk korban bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. (Ira)


